Rabu, 24 Desember 2014

MEMBANGUN MIMPI DAN BUDAYA LITERASI

Mendengar nama Sukawangi rasanya banyak diantara kita yang akan mengernyitkan dahi , mungkin kita akan bertanya-tanya ada apa dengan Sukawangi ? . Desa yang berada di kecamatan Singajaya ini memang istimewa, tak seperti wilayah lainyanya di Garut Selatan yang selalu di cap tertinggal dan terpinggirkan , disukawangi kehidupan terasa lebih berwarna , bahkan kemajuan teknologi informasi terasa dekat disini. Siapa nyangka di kampungnya yang jauh dari kota ini, masyarakatnya haus dengan ilmu pengetahuan.
MEMBANGUN MIMPI DAN BUDAYA LITERASI
MEMBANGUN MIMPI DAN BUDAYA LITERASI

Setiap  hari anak-anak di Sukawangi asik membaca ,berdiskusi dan berkesenian di Perpustakaan , Tak hanya itu , Perpustakaan dikemudian hari terasa multifungsi, beragam kegiatan masyarakat dari mulai rapat pengurus RT dan RW,kegiatan Pemuda beragam pelatihan hingga urusan mendamaikan perselisihan antar warga dilakukan ditempat itu,
Apa yang terjadi di desa sukawangi ternyata semuanya berasal dari mimpi Nero Taupik Abdilah , Lelaki kulit putih Sukawangi ini satu ketika merasa gundah dengan rendahnya pendidikan masyarakat ditempat kelahirannya . Sebagai seorang yang diberikan kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi.Ia merasa terpanggil untuk melakukan usaha agar semua persoalan yang berkaitan dengan Pendidikan di desanya bisa segera teratasi.
lelaki kelahiran tahun 1983 itu, mengawali niatnya dari lingkungan keluarganya sendiri. Ia mulai mengajak adik,kakak dan kawan-kawan terdekat untuk berdiskusi dan menyamakan persepsi langkah apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan niat mulianya itu, Setelah melewatkan perbincangan yang panjang .Akhirnya Opik dan kawan-kawan sepakat untuk mendirikan sebuah komunitas pendidikan alternatif yang diarahkan pada upaya untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis dan mengenalkan literasi media. komunitas baca  , Adalah nama yang yang akhirnya dipilh opik dan kawan-kawan .
Langkah opik dan para relawan komunitas baca tentu saja tidak mudah,diperlukan waktu yang panjang hanya untuk sekedar meyakinkan masyarakat betapa pentingnya membangun budaya baca didaerah mereka , Seiring waktu akhirnya perjuangan keras para relawan mulai menemukan hasil , Usaha kerasnya mereka  untuk terus mengkampanyekan minat baca dengan beragam aktifitas termasuk mulai mengenalkan Teknologi IT perlahan mulai menarik minat warga sukawangi, Selain mendirikan tempat baca yang tak pernah sepi dari pemgunjumg , komunittas baca juga secara rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti , Pelatihan Jurnalistik Pelajar, Pelatihan Komputer , Pelatihan Video Audio Visual , Pelatihan Blog dan Pelatihan Internet Sehat , Tantangan kami cukup berat . Pertama adalah meyakinkan ornag-orang untuk terlibat menjadi relawan , Karena gerakan ini tidak mungkin dilakukan sendiri , Berikutnya adalah memastikan masyarakat sekitar bahwa gerakan membaca, menulis ,diskusi dan kegiatan lainnya yang kami lakukan adalah kegiatan bermanfaat mesti tidak menghasilkan materi. Tantangan yang tidak kalah pentingnya adalah tentunya dalam pengadaan dana operasional, namun sejauh ini selalu ada rejeki yang allah berikan untuk melanjutkan gerakan " Tutur Opik ".
   
thank you for visitor , may be useful to you all
Load disqus comments

0 komentar