Kamis, 26 Maret 2015

Pendataan Pendidikan Online, Daerah Ini Minim Pasokkan Listrik Kesekolah

Berbagai pendataan pendidikan secara online yang diwajibkan buat sekolah kiranya harus memperhatikan sarana daerah terutama pasokkan listrik, karena listrik ini lebih prioritas dibanding internet, dengan adanya listrik berbagai kemudahan sangat mungkin terjadi, tak hanya fasilitas akses internet yang lebih mudah banyak hal lain yang bisa terlaksana dengan adanya penerangan dari PLN ini.

Dunia pendidikan digempur dengan berbagai pendataan secara online entah karena apa berdasar kan apa hingga tak menengok kondisi daerah bahwa Indonesia ini sangat luas dan di negeri ini tak semua sama fasilitas yang dimiliki daerah, nampak hal tersebut tak berlaku dari alat-alat pendataan pendidikan yang mesti digarap secara online tak peduli apapun urusan keadaan daerah.
Pendataan Pendidikan Online, Daerah Ini Minim Pasokkan Listrik Kesekolah
Hanya Bisa Memandangi Laptop
Seperti dikutip dari JPPN Kemdikbud rilis data Daerah yang paling sedikit pasokkan listrik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melansir data daerah yang paling sedikit dan terbanyak memasok aliran listrik ke sekolah. Menurut Mendikbud Anies Baswedan, ada lima provinsi yang paling minim memasok listrik ke sekolah.
Yakni, Papua yang hanya 55 persen, Sulawesi Bara (63 persen), Papua Barat (66 persen), Nusa Tenggara Timur (70 persen) serta Kalimantan Barat (71 persen).

"Selain lima provinsi yang terendah aliran listriknya ke sekolah, ada lima provinsi yang justru memasok listrik terbesar," kata Anies dalam siaran pers yang diterima JPNN, Senin (23/3)
.
Kelima provinsi itu adalah Jawa Tengah yang memasok 97 persen, Bangka Belitung (96 persen), DI Jogjakarta (96 persen), Jawa Barat (95 persen), Jawa Timur (95 persen).
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengaku akan menggunakan titik-titik penyelenggaraan pendidikan sebagai lokasi untuk menumbuhkan listrik dengan sumber energi baru dan terbarukan. “Kondisi infrastruktur yang susah, maka hanya dengan energi baru dan terbarukan yang bisa digunakan,” tegas Sudirman. (esy/jpnn)
Load disqus comments

0 komentar