"Harusnya dapat lebih bijaksana mempublikasikan hasilnya," kata Sulistiyo dalam diskusi bertajuk 'Bedah UKG', di Gedung PGRI, .
Menurutnya, langkah Kemdikbud yang "membocorkan" hasil buruk peserta UKG akan memberikan citra negatif terhadap seluruh guru. Ia khawatir, masyarakat luas akan menilai semua guru memiliki kompetensi yang rendah.
"Bagaimana jika masyarakat menilai semua guru tak kompeten? Nanti guru lagi yang dirugikan," katanya.
Sebelumnya, nilai sementara UKG yang diumumkan Kemdikbud menunjukkan bahwa nilai rata-rata sementara UKG gelombang pertama hanya 4,5. Jauh dari batas minimal yang ditetapkan, yakni 7. Masih banyak guru peserta yang mendapatkan nilai di bawah standar nasional.
Rendahnya nilai guru peserta UKG bukan karena semata-mata karena kurangnya kemampuan guru mengerjakan soal ujian. Tetapi banyak faktor pemicunya. Seperti soal ujian yang berantakan karena tidak komplit menyajikannya. Banyak soal bergambar yang tidak lengkap, bahasa yang digunakan juga terlalu panjang, dan kunci jawaban yang tidak tercantum.
edukasi kompasiana
0 komentar